Pedan – Demokrasi bisa dimulai dari lingkungan madrasah/sekolah. Demokrasi adalah pencerminan dari sila keempat Pancasila, yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Dalam Undang-Undang Dasar 1945, demokrasi tertuang pada pasal 28 yaitu Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
Untuk mewujudkan demokrasi di madrasah tersebut, maka salah satu implementasinya adalah pemilihan umum (Pemilu) untuk memilih ketua, wakil ketua, dan pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). MTs Negeri Pedan (MTs) tiap tahun melaksanakan demokrasi tersebut.
Pemilu OSIS di MTs dilaksanakan setiap semester genap. Untuk periode 2016/2017, terdapat 10 calon ketua OSIS. Calon pertama adalah Jundy Nasrullah (8A), Calon kedua Dewi Wahyuni (8D), calon ketiga Anita Padmasari (7B), calon keempat Brivian Khaq Aldino (8E), calon kelima Aji Febiyanto (7A), calon keenam Arinda Yunita Sari (8E), calon ketujuh Fathurohman Ardhian Kurniawan (7D), calon kedelapan Muhammad Ali Imron (8E), calon kesembilan Rista Annur Wisanti (7B), dan calon kesepuluh (terakhir) Erlinda Yunita Dewi (8E).
Tata cara pemilihan seperti pada pemilu yang diselenggarakan oleh negara untuk memilih wakil rakyat, pilkada, dan pemilu presiden dan wakilnya, namun ada perbedaan. Sebelum diadakan pemilu, masing-masing calon mengadakan orasi politiknya. Mereka memaparkan program kerja, visi, dan misi jika nanti mendapat amanah menjadi ketua OSIS. Penyampaian program kerja ini di hadapan para siswa dan di hadapan guru. Penyampaian program, visi, dan misi calon ketua dan pemungutan suara dilaksanakan di depan Masjid Annida pada 26 Maret 2016 yang disaksikan oleh ratusan orang.
Sebelum pemungutan suara dilaksanakan, terlebih dahulu para siswa yang ingin menggunakan hak suaranya mendaftar pada panitia pendaftar. Kemudian mereka antri untuk mendapatkan kartu suara. Berbeda dengan pemilu pada umumnya, siswa yang ingin menyalurkan aspirasinya tidak mencoblos kartu suara, namun menuliskan nomor calon ketua OSIS.
Calon yang mendapatkan suara terbanyak akan menjadi ketua OSIS, suara terbanyak kedua menjadi wakil ketua, suara terbanyak ketiga menjadi sekretaris I, suara terbanyak keempat menjadi sekretaris II, suara terbanyak kelima menjadi bendahara I, suara terbanyak keenam menjadi bendahara II, suara terbanyak ketujuh menjadi seksi keagamaan, suara terbanyak kedelapan menjadi seksi kegiatan olahraga, suara terbanyak kesembilan menjadi seksi kegiatan upacara bendera, dan suara terbanyak kesepuluh menjadi seksi pembantu umum.
Terdapat tiga bilik yang akan digunakan untuk pengambilan suara. Ketiga bilik ini melayani aspirasi calon pemilih sebanyak 37 suara untuk kelas 7A, 36 suara untuk kelas 7B dan 7C, 37 suara untuk kelas 7D, dan 32 suara untuk kelas 7E. Sementara calon pemilih dari kelas 8A sebanyak 34 suara, kelas 8B sebanyak 33 suara, kelas 8C dan 8D sebanyak 34 suara, dan kelas 8E sebanyak 24 suara. Calon pemilih dari kelas 9A sebanyak 30 suara, 9B sebanyak 32 suara, 9C sebanyak 31 suara, kelas 9D sebanyak 32 suara, dan kelas 9E sebanyak 24 suara. Total sebanyak 486 calon pemilih akan menggunakan hak suaranya di pemilu OSIS MTs untuk periode 2016/2017.
Yang menggunakan hak suara kelas 7A sebanyak 37 suara, kelas 7B dan 7C sebanyak 36 suara, kelas 7D sebanyak 37 suara, serta kelas 7E sebanyak 32 suara. Yang menggunakan hak suara kelas 8A sebanyak 32 suara, kelas 8B sebanyak 30 suara, kelas 8C dan 8D sebanyak 33 suara, serta kelas 8E sebanyak 24 suara. Yang menggunakan hak suara kelas 9A sebanyak 30 suara, kelas 9B sebanyak 29 suara, kelas 9C sebanyak 30 suara, kelas 9D sebanyak 29 suara, dan kelas 9E sebanyak 24 suara. Total pengguna hak suara adalah 448 siswa.
Setelah selesai pemungutan suara dihitung dan hasilnya adalah sebagai berikut:
AM