KRR: Mengenal HIV/AIDS dan Perilaku Hidup Sehat

Pedan-Tim Penyuluh Kesehatan (TPK) dari Puskesmas Pedan datang ke MTs Negeri 4 Klaten di Pedan (Madtsanida). Anggota tim ada tiga orang yaitu Widi Astutik, Mayasari Setya A, dan Jawahir.

Kedatangan TPK tersebut melakukan penyuluhan tentang pentingnya Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR). Siswa-siswi Madtsanida menjadi target sasaran dari penyuluhan karena merupakan bagian dari program TPK.

Tiap tahun TPK mengadakan penyuluhan tentang KRR di Madtsanida. Kali ini ada 50 perwakilan siswa-siswi dari kelas VIII yang mengikuti penyuluhan.

Tujuan dari penyuluhan KRR adalah supaya remaja, dalam hal ini peserta penyuluhan memiliki pengetahuan tentang KRR. Harapannya para remaja ini bisa memahami dan menghindari pergaulan bebas.

Dalam penyuluhan ini dijelaskan tentang tumbuh kembang manusia, termasuk remaja yang merupakan peralihan dari anak-anak ke dewasa. Penjelasan tentang organ reproduksi juga dijelaskan dengan santai, namun bisa membuat peserta memahaminya. Bahkan sesekali ada canda kecil supaya peserta tidak terlalu tegang.

Perkembangan anak saat remaja dikupas lebih mendalam. Misalnya, pola menstruasi pada remaja putri juga dijelaskan, termasuk siklusnya. Untuk perkembangan remaja putra misalnya dijelaskan perubahan suara, tumbuhnya kumis dan jakun.

Penjelasan tentang tidak bolehnya berhubungan di luar nikah. Hal ini selain bertentangan dengan ajaran agama juga ditinjau dari kesehatan juga tidak baik.

Cara menjaga organ reproduksi juga dijelaskan, misal cara cebok dan membasuh organ reproduksi. Penjelasan tentang penggunaan pakaian dalam yang harus dalam kondisi kering setelah cebok membuat siswa tertawa.

Penjelasan yang tak kalah pentingnya adalah pengenalan tentang HIV/AIDS. Siswa dijelaskan bagaimana HIV/AIDS bisa diderita oleh kebanyakan remaja karena pergaulan bebas. Benteng agama adalah kunci supaya terhindar dari HIV/AIDS.

Penjelasan lainnya adalah tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Perilaku seperti mandi sehari dua kali, gosok gigi, dan tidur yang cukup. Pola makan makanan sehat dengan gizi seimbang sangat dianjurkan oleh penyuluh. Makanan segar tanpa pengawet sangat dibutuhkan oleh remaja supaya pertumbuhan secara fisik maupun psikis sehat.

Setelah penyuluhan, harapannya ilmu yang diberikan oleh TPK ditularkan ke teman-temannya yang tidak mengikuti penyuluhan.

AM

KRR: Mengenal HIV/AIDS dan Perilaku Hidup Sehat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke Atas