Pedan-Saat ini wabah Virus Corona (Covid-19) sudah menjadi pandemi secara global. Indonesia merupakan salah satu negara yang terdampak dari mewabahnya virus yang sampai saat ini belum ditemukan obatnya ini.
Kota Surakarta (Solo) adalah salah satu daerah yang terdampak dari virus yang berasal dari Wuhan, provinsi Hubei, Tiongkok ini. Bahkan Solo telah meliburkan sekolah selama 14 hari mulai dari 16 Maret 2020.
Solo merupakan daerah yang dekat dengan Klaten. Untuk itu sebagai warga Klaten harus waspada. Sehingga, pencegahan adalah salah satu cara yang terbaik supaya tidak terjangkiti Covid-19 ini.
Untuk pencegahan di kalangan siswa-siswi MTs Negeri 4 Klaten di Pedan (Madtsanida), maka mereka diberikan sosialisasi tentang Covid-19 ini. Karena permintaan sosialisasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten belum ada jadwal, maka secara spontan guru-guru mengadakan sosialisasi sendiri berdasarkan sumber informasi dari internet. Hal ini dilakukan sebagai bekal dasar cara mencegah Covid-19 dan menyampaikannya ke keluarga mereka masing-masing.
Sosialisasi Covid-19 ini disampaikan setelah selesai PTS (kelas 7 dan 8) dan PAT (kelas 9). Sosialisasi ini diselenggarakan di masjid dan halaman masjid Annida.
Sosialisasi dimulai dari wakil kepala (waka) humas, yaitu Edi Supraptana, S. Pd., M. Pd. Waka humas memaparkan dari segi agama Islam tentang wabah ini.
Sosialisasi inti disampaikan oleh pembina UKS, Nur Astu Dwi Rahma, S. Pd. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan informasi yang jelas mengenai Covid-19.
Untuk menghadapi wabah yang menular ini banyak yang panik. Apalagi sudah sampai di Solo Raya, dalam hal ini di Kota Solo. Namun, kepanikan jangan berlarut-larut. Jika terlalu panik malah tidak bisa berfikir dengan menghunakan akal sehat.
Berdoa adalah cara pertama yang harus dilakukan. Berdoa supaya Covid-19 tidak menjangkiti keluarga dan segera berakhir. Namun, berdoa saja tidaklah cukup tanpa ada tindakan yang nyata.
Jiwa harus dibuat bahagia. Dengan bahagia, maka daya tahan tubuh bisa dijaga yang pada gilirannya bisa menangkal virus yang masuk ke dalam tubuh. Pada dasarnya tubuh bisa menangkal virus jika daya tahan tubuh baik.
Langkah yang paling penting adalah menarapkan pola hidup sehat (PHBS). Mandi dua kali sehari dengan sabun sangat dianjurkan. Kemudian, rajin mencuci tangan setelah melakukan aktivitas. Virus bisa masuk lewat mulut, hidung, dan mata. Tangan adalah perantara virus masuk ke mulut, hidung, dan mata. Untuk itu, dengan sering mencuci tangan diharapkan meminimalkan virus masuk ke tubuh.
Selain cuci tangan dengan sabun, juga bisa menggunakan hand sanitizer. Yaitu, alat cuci tangan tanpa harus menggunakan air.
PHB berikutnya adalah jika sakit harus memakai masker, termasuk influenza. Dengan pakai masker maka bisa meminimalkan penyebaran virus.
Minum air putih yang banyak adalah langkah yang tepat. Siswa-siswi untuk minum air putih dan air hangat, bukan air es. Karena air es bisa memicu penurunan daya tahan tubuh, misal mudah terkena influenza, sehingga virus lain mudah masuk ke tubuh.
Salah satu cara cepat penularan Covid-19 adalah dengan sentuhan. Jadi, meminimalkan sentuhan adalah cara tepat untuk pencegahan dari Covid-19. Covid-19 tidak menular lewat udara, melainkan dengan menyentuh benda-benda yang pernah disentuh penderita.
Makan dengan gizi yang seimbang merupakan cara untuk menjaga daya tahan tubuh. Jambu biji dengan daging yang berwarna merah muda adalah salah satu sumber vitamin-C yang bagus untuk menjaga daya tahan tubuh. Selain jambu biji merah, daun kelor juga diklaim sebagai sayuran yang mengandung zat yang bisa menangkal Covid-19. Daun kelor bisa dimasak dengan cara dibuat sayur bening (loncom) atau masakan yang lainnya sesuai dengan selera.
Minum jamu herbal dari mpon-mpon adalah cara lain supaya badan tetap bugar. Seperti mpon-mpon dari jahe merah, serai, temulawak, dan kunyit juga dianjurkan.
Terakhir, kata pembina UKS Madtsanida adalah jangan galau. Dengan galau maka akan menurunkan daya tahan tubuh.
AM