Pedan-Bangsa Indonesia tiap tahun memperingati Hari Kesaktian Pancasila (HKP) setiap tanggal 1 Oktober. Bukan tanpa alasan peringatan hari yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia ini. Kekejaman Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah biang dari seluruh kejadian pembantaian keji kepada orang-orang yang tak berdosa.
Peringatan HKP tahun ini diperingati untuk mengenang kekejaman PKI 53 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 30 September 1965. Peringatan HKP di MTs Negeri 4 Klaten dilaksanakan secara sedernana di halaman madrasah pada Senin (1/10/2018).
Upacara HKP diikuti oleh segenap siswa-siswi , guru, dan karyawan. Siswa memakai seragam OSIS (biru putih), sementara guru dan karyawan berseragam Korpri.
Upacara yang dimulai pada pukul 07.00 dan diakhiri pukul 08.00 WIB ini dipimpin oleh pembina Waka Humas Edi Supraptana, M. Pd. Sementara petugas upacara adalah pengurus OSIS.
Amanah Upacara
Dalam amanahnya, pembina mengatakan bahwa upacara HKP diperingati pada saat Bangsa Indonesia sedang dalam duka. Duka ini dikarenakan oleh berbagai bencana yang terjadi di Tanah Air. Bencana gempa di Lombok, disusul dengan gempa dan diikuti tsunami di Palu dan Donggala.
Betapa kejamnya PKI. PKI tak hanya membunuh para jenderal saja, namun juga para tokoh agama dan tokoh masyarakat di pelosok tanah air. Mereka yang berseberangan paham dengan PKI dibunuh secara keji.
Berawal dari presiden pertama Sukarno yang menyetujui Partai Nasional, Agama dan Komunis (Nasakom). PKI adalah paham yang tidak mempercayai ada agama dan tidak mempercayai adanya Tuhan.
Akhir-akhir ini di Indonesia terjadi bencana yaitu gempa. Bahkan yang baru terjadi gempa dan diikuti tsunami terjadi di Palu dan Donggala pada Jumat (28/9/2018). Pemberitaan di TV banyak mengulas bencana yang terjadi dari segi ilmu pengetahuan saja. Bencana yang terjadi karena kehendak Allah SWT.
Upacara diakhiri dengan menyanyikan lagu Garuda Pancasila dan doa bersama.
AM