Akhlak Rasulullah Terhadap Non-Muslim dan Musuh

Akhir-akhir ini kita mendengar dan menyaksikan lagi adanya penyerangan terhadap warga sipil oleh sekelompok orang yang menyebabkan luka bahkan meninggalnya orang-orang yang tidak berdosa, yang tidak tahu menahu terhadap permasalahan yang sedang terjadi.

Memang, kita tidak tahu persis latar belakang terjadinya peristiwa tersebut, sehinga kita tidak tahu persis benar salah dari peristiwa ini, karena Allah-lah yang Maha mengetahui wallohu a’lam bishshowab. Namun, dari keterangan yang kita terima, tertuduhnya sekali lagi adalah umat Islam. Maka ada segelintir orang yang mendukung aksi penyerangan ini dengan alasan jihad dalam rangka menegakkan agama Allah dengan anggapan bahwa negara ini beserta pejabat-pejabatnya tidak berada di jalan Allah dan bahkan merupakan antek thoghut yang perlu diperangi. Namun tidak sedikit pula yang menentang penyerangan ini dengan alasan tidak selaras dengan Islam yang mengajarkan rahmatan lil ‘alamin, pemaknaan istilah jihad yang sempit, pelangaran HAM, dsb.

Oleh karenanya, dalam hal ini kita perlu berfikir ulang, apakah tindakan radikal atas nama jihad dengan meledakkan diri sendiri, dengan bunuh diri dan membunuh orang minum kopi itu benar merupakan jihad? Apakah benar tindakan ini akan menegakkan agama Islam ataukah justru memperburuk citra Islam? Apakah tidak ada tindakan lain yang lebih santun dan manusiawi dapat dilakukan dalam berdakwah? Dalam kesempatan ini khotib ingin mencari tahu jawabannya berdasarkan keterangan dari Allah dan Rasulullah. Hal ini karena Rasulullah merupakan teladan kita, sehingga bagaimana beliau berdakwah, bagaimana akhlak beliau terhadap non-Islam bahkan terhadap musuhnya.

Nabi Muhammad SAW merupakan pemimpin yang terbaik di dunia, hal ini bukan hanya diakui oleh umat muslim semata tapi juga oleh non-muslim. Bahkan di masa hidup beliau, kaum kafir Quraisy yang senantiasa memusuhi beliaupun mengakui akan kepemimpinan beliau. Sikap rendah hati, sopan santun, lemah lembut dan adil serta sabar bisa kita temukan dalam hidup sehari-hari beliau.
arab1
Maka tidak mengherankan bahwa siapapun akan mengagumi sikap dan perilaku beliau. Hal ini selaras dengan firman Allah:
arab2
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.“(QS Al-Imran: 159)

Ketika Rosulullah SAW tinggal di Makkah, orang-orang kafir Quraisy senantiasa mencaci maki dan menghina bahkan perlakuan kasar terhadap fisik, embargo dan bahkan rencana pembunuhan pun sering dilakukan kaum kafir Quraisy. Diceritakan bahkan malaikat Jibril pun tidak sabar dan ingin menimpakan gunung Uhud kepada mereka. Akan tetapi beliau tetap sabar dan tawakkal kepada Allah SWT dan serta percaya mereka lakukan itu karena belum mengerti dan belum mendapat petunjuk-Nya. Maka beliau terus mendoakan semoga mereka diberi petunjuk oleh Allah SWT. Di samping itu beliau pun tetap menyampaikan risalah beliau kepada mereka dengan bijaksana dan baik, sesuai dengan firman Allah Taala:
arab3
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS An-Nahl: 125)

Ini menjadi salah satu bukti bahwa sikap dan perilaku Rasulullah SAW merupakan refleksi akhlak beliau yang senantiasa dilandasi ketakwaan sehingga beliau menaruh kecintaan terhadap sesama makhluk Allah Taala meskipun jelas-jelas membenci beliau. Kecintaan dan kasih sayang beliau terhadap makhluk Allah ini, memancar dari diri beliau dari hati yang terdalam.

Beberapa sikap Rasulullah SAW lainnya terhadap non muslim juga akan kita dapatkan di dalam beberapa riwayat berikut ini:

1. Menjunjung Tinggi Nilai Kemanusiaan

Perbedaan agama tidak menghalangi Rasulullah SAW untuk menghormati mereka. Apapun keyakinan seseorang terdapat satu persamaan, yaitu sebagai sesama ciptaan Allah ta’ala yang Esa.

Dalam sebuah riwayat disebutkan, dari Ibnu Abu Laila bahwa ketika Qais bin Saad ra. dan Sahal bin Hunaif ra. sedang berada di Qadisiyah, tiba-tiba ada iringan jenazah melewati mereka, maka keduanya berdiri. Lalu dikatakan kepada keduanya: Jenazah itu adalah termasuk penduduk setempat (yakni orang kafir). Mereka berdua berkata: Sesungguhnya Rasulullah SAW. pernah dilewati iringan jenazah, lalu beliau berdiri. Ketika dikatakan: Jenazah itu Yahudi, Rasulullah SAW bersabda: Bukankah ia juga manusia?. (Shahih Muslim No.1596)

2. Perilaku Rasulullah Terhadap Musuh

Dengan sikap yang lemah lembut dan tidak memiliki rasa dendam terhadap musuh-musuhnya, beliau senantiasa berbuat baik terhadap mereka yang bisa dikatakan bukan saja musuh beliau, tapi kepada orang yang haus akan darah beliau dan darah para sahabat beliau. Satu kejadian ketika terjadi Fatah Mekkah, Rasulullah saw mengampuni orang-orang yang dulunya melempari beliau dengan kotoran onta, menghalangi jalan beliau dengan duri-duri, menganiaya dan berusaha membunuh beliau serta para sahabatnya tapi yang dilakkukan beliau saat itu adalah beliau bersabda kepada orang-orang kafir quraisy:
“Wahai penduduk Makkah! Hari ini tidak ada pembalasan terhadap kalian, laa tatsriiba ‘alaikum hadzayaum.” Kalian semua bebas!

Kita mungkin juga ingat kisah Suraqah dimana ketika Rasulullah hendak hijrah, Suraqah mengejar di belakang beliau sambil menghunus pedang untuk menangkap atau membunuh Rasulullah dengan mengharapkan imbalan. Setelah mendekati Rosulullah Suraqah jatuh, demikian berkali-kali hingga pedang Suraqah dapat diambil Rosulullah. Ternyata di saat yang dengan mudah Rasulullah membunuh Suraqah, sebaliknya Rasulullah justru mengampuninya.

3. Menghormati non muslim

Kejadian Fathu Makkah membuat umat Islam memegang kendali di Mekkah. Namun Rasulullah SAW senantiasa menanamkan kepada kaum muslimin untuk tetap menghormati orang-orang kafir Quraisy dan tidak mengganggu harta mereka, serta tidak berlaku sewenang-wenang atas mereka.beliau menyampaikan bahwa “janganlah kalian saling menzhalimi, karena itu merupakan kezhaliman yang dilarang oleh Allah swt dan Al-Qur’an mengajarkan bahwa:
arab4
“Dan jika seorang di antara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ke tempat yang aman baginya. demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui.” (QS At-Taubah 6)

Dari beberapa riwayat ini maka jelas, bahwa kehadiran Rasulullah di tengah-tengah umat manusia senantiasa membawa manusia kearah kebaikan dan memberikan teladan bagi umat manusia umumnya dan kaum muslimin khususnya. beberapa sikap yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw di atas tadi hendaknya menjadi pedoman bagi kita bersama,sehingga kita bisa mengikuti setiap amalan yang beliau lakukan, dan menjadi pengikut beliau yang sejati.

Kita menjadi semakin toleran, semakin tawadluk, dan manusiawi dalam berdakwah menegakkan agama Allah di muka bumi ini. Kita tingkatkan citra Islam yang santun, beradab dan humanis, serta kita jawab tantangan musuh-musuh Islam dengan perilaku dan perbuatan yang beretika dan elegan, yakni dengan berjihad dengan meningkatkan wawasan keilmuan kita, berjihad dengan meningkatkan kesejahteraan kita. Serta kita ajarkan dan wariskan kepada anak keturunan kita, saudara-saudara kita, handai taulan kita Islam yang santun, elegan, moderat dan tawasuth, bukan Islam yang berwajah keras, radikal, dan menakutkan, atau bukan juga sebaliknya, Islam yang eksklusif, yang hanya menganggap benar kelompoknya dan menyalahkan bahkan mengafirkan kelompok lain dan menarik diri dari masyarakat. Barokallohu li walakum.
(ZK)

Artikel ini dibuat oleh Drs. Zainudin Kholid, M.Pd. (Kepala MTs Negeri Pedan)

Akhlak Rasulullah Terhadap Non-Muslim dan Musuh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke Atas