Semarang-Pendidikan dan latihan (diklat) adalah cara untuk meningkatkan kompetensi guru. Diklat yang diikuti oleh guru sangat bermanfaat tak hanya bagi guru tersebut, namun juga bisa ditularkan ke guru-guru yang lain.
Satu guru MTs Negeri Pedan (Madsanida) mengikuti Diklat Teknis Substantif Tenaga Kependidikan Peningkatan Kompetensi Karya Tulis Ilmiah (KTI) Bagi Guru MTs Angkatan II. Guru tersebut adalah Nur Astu Dwi Rahma, S. Pd. Guru yang mengajar Bahasa inggris ini mengikuti diklat di Balai Diklat Keagamaan (BDK) di Semarang tanggal 7 – 13 Agustus 2017.
Sebelum dimulai materi diklat diadakan pree test. Evaluasi setelah materi diklat selesai juga diadakan tes, yaitu post test. Baik pree test maupun post test dilakukan secara online. Setiap peserta diklat memiliki akun dan password sendiri. Karena online, maka pree test dan post test bisa dilakukan di luar ruang belajar dengan laptop maupun smartphone berbasis android.
Peserta diklat tidak hanya teori saja, namun juga praktik. Komposisi materi praktik 80%, sementara teori hanta 20%.
Materi diklat antara lain Building Learning Commitment (BLC) yang dibawakan oleh Widya Iswara (WI) Dra. Hj. Ngamilah, M. Si. Materi Konsep Dasar KTI Bagi guru diajarkan oleh Drs. Teguh Suyitno, M. Pd. Materi Jenis-jenis KTI diajarkan oleh Dra. Budi Lestari, M. Pd. Praktik Penulisan KTI disampaikan oleh Drs. Mahfud, MNLP dan Drs. H. Gunawan, M. Pd. Materi Metode Penulisan KTI disajikan oleh Dr. Hj. Siti Rokhanah, M. Ag.
Selain materi yang berkaitan dengan KTI, juga materi kebijakan Kementerian Agama. Materi tersebut antara lain Peningkatan Kualitas Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah dan Pengembangan SDM Aparatur Kementerian Agama.
Materi kebijakan dari BDK juga diberikan. Materi tersebut antara lain Peningkatan Kualitas Diklat Teknis Pendidikan Keagamaan dan Peningkatan kualitas Pembangunan Bidang Agama.
AM