Pengajian Peringati Hari Santri

Pedan-Pada dasarnya setiap siswa yang belajar di madrasah adalah santri. Namun, siswa-siswi yang belajar di madrasah tidak harus mondok seperti halnya yang ada di pesantren.

Tanggal 22 Oktober 2015 dicanangkan sebagai Hari Santri Nasional oleh Presiden Joko Widodo. Dengan demikian, tiap tanggal 22 Oktober Umat Islam memperingatinya sebagai hari santri, khususnya madrasah dan pesantren.

Pada peringatan Hari Santri 22 Oktober 2016, OSIS MTs Negeri Pedan (MTs) memperingatinya dengan sederhana. Inti peringatan Hari Santri adalah pengajian. Pengajian diadakan di masjid Annida MTs.

Siswa-siswi tidak memakai seragam seperti biasanya, namun mereka memakai pakaian muslim. Bagi siswa harus memakai pakaian koko sedangkan siswi memakai pakaian muslimah dan tetap memakai sepatu.

Peringatan Hari Santri tahun 2016 ini kebanyakan diisi oleh siswa. Pembukaan diawali pembacaan Al Qur’an Surat Al Anfal ayat 66-69 oleh Amalia (9E). Siswa berikutnya yang tampil maju adalah Syahrul (9E) yang memberikan tausiah tentang orang-orang kafir yang nanti masuk neraka (sesuai dengan Al Qur’an Surat Azzumar ayat 71).

Nafis (8B) memberikan tausiah tentang kekhusukan dalam sholat. Dalam tausiah Nafis dibuat santai namun serius. Nafis memberikan beberapa pertanyaan yang dilontarkan kepada peserta kemudian yang bisa menjawab akan mendapatkan hadiah. Andi Kusuma membacakan Surat Al Mukminun ayat 1-2.

Beruntunglah bagi orang-orang yang khusuk dalam sholatnya. Orang yang tidak khusuk dalam sholat karena banyaknya urusan duniawi.

Cara supaya kita khusuk dalam sholat adalah merasa bahwa sholat yang dilaksanakan adalah sholat terakhir sebelum meninggal, sehingga sholatnya akan benar-benar khusuk, tidak tergoda oleh apapun. Sholat yang tidak khusuk bagaikan ‘jasad tanpa ruh’.

Siswa berikutnya yang unjuk gigi adalah Akmal (7C) dan Harjuna (7D). Mereka berdua menghafal Surat An Naba’.

Kegiatan inti diisi oleh Bapak Suratno, S.Ag. “Dengan adanya Hari Santri maka negara mengakui keberadaan Islam”, kata Pak Ratno panggilan akrabnya mengawali tausiah.

Tausiah inti bertemakan remaja Islam, dimana remaja Islam harus selalu mengkaji Al Qur’an. “Barang siapa yang membaca atau mengkaji satu ayat Al Qur’an lebih baik dari pada bersedekah satu ekor unta”, kata Pak Ratno.

Rema hari ini adalah pemimpin di masa yang akan datang. Apabila remaja baik, maka masa depan negara akan baik pula. Sebaliknya, jika remaja sudah rusak, maka akan rusak pula negara.

Kehidupan remaja tergantung dari ilmu dan ketaqwaannya. Jika remaja tidak memahami Islam, maka rusak pula masa depan bangsa ini yang mayoritas penduduknya Islam.

Yang harus dilakukan remaja Islam adalah pertama mencari ilmu sebanyak-banyaknya. Kedua perbanyak ibadah, dan ketiga jauhi narkoba. Ketiga hal ini harus dilakukan oleh remaja Islam jika ingin masa depannya cerah dan bisa membangun negara menjadi negara yang baik.

Terdapat tiga hal yang bisa menghancurkan generasi Islam yang dikenal dengan 3F, yaitu:
1. Fun, yaitu kesenangan pada hiburan. Hiburan tidak hanya bisa menghacurkan generasi muda saja, namun juga generasi tua.
2. Food, yaitu makanan. Saat ini banyak makanan yang mengandung pengawet, pewarna, dan bagian dari tubuh babi untuk menghancurkan remaja Islam. Ada zat tertentu pada babi yang jika dicerna dalam tubuh tidak bisa dinetralisir.
3. Fashion, yaitu pakaian. Gaya berpakaian tidak menutup aurat sengaja digencarkan untuk menghancurkan remaja Islam. Termasuk gaya rambut Qaza’, yaitu menghabiskan sebagian rambut dan memanjangkan sebagian yang lain.

Tiga tanda datangnya hari kiamat adalah pertama Islam tinggal nama, mengaku Islam tetapi tidak melaksanakan sholat 5 waktu. Kedua Al Qur’an tinggal tulisan, Al Qur’an tidak pernah dibaca. Tanda ketiga adalah masjid tinggal bangunan, masjid tidak digunakan untuk sholat.

Pada akhir peringatan Hari Santri di MTs, siswa-siswi melihat film kartun tentang adab dalam Islam.

Untuk melengkapi kegiatan Hari Santri, tiap siswa diharuskan merangkum isi materi baik yang disampaikan oleh siswa maupun tausiah inti. Rangkuman ini nantinya dikumpulkan ke masing-masing wali kelas yang nantinya dikumpulkan kembali kepada koordinator ibadah, pak Ratno yang nati dijilid sebagai laporan.

AM

Pengajian Peringati Hari Santri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke Atas