Outbond Perpisahan & Tasyakuran Akreditasi

Karangpandan-Guru/Karyawan MTs Negeri Pedan (Matsanida) pada Minggu (27/11/2016) mengadakan acara perpisan dengan Drs. Zainudin Kholid, M.Pd. (Pak Zainudin). Pak Zainudin sekarang adalah Kepala MTs Negeri Gantiwarno (Matsagar). Sebelum menjabat sebagai kepala Matsagar, Pak Zainudin menjabat sebagai kepala Matsanida dari 12 Desember 2010 sampai dengan 20 Oktober 2016.

Sebagai keluarga besar selama sekitar 6 tahun, maka untuk melepas ke tempat tugas yang baru para guru/karyawan mengadakan acara perpisan di Agrowisata Amanah Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah (Amanah).

Selain acara perpisahan dengan Pak Zainudin, acara di Amanah diadakan juga sekaligus tasyakuran atas keberhasilan Matsanida yang telah sukses pada penilaian madrasah (akreditasi) pada 29-30 Agustus 2016. Syukur Alhamdulillah nilai akreditasi naik menjadi 90 dari akreditasi sebelumnya 87. Nilai ini mendapatkan predikat A.

Atas peningkatan nilai akreditasi tersebut Pak Zainudin mengucapkan terima kasih kepada segenap guru/karyawan yang sudah kompak mempersiapkan akreditasi dari awal sampai terselenggaranya akreditasi dengan sukses. Perlu diketahui, saat akreditasi berlangsung, Pak Zainudi berada di tanah suci untuk melaksanakan tugas sebagai petugas haji.

Berangkat dari Matsanida molor satu jam dari jadwal yang seharusnya pukul 06.00 WIB menjadi pukul 07.00, sehingga tiba di Amanah lebih dari pukul 09.00.

Pada acara perpisahan tersebut Pak Zainudin memberikan sambutan supaya guru/karyawan Matsanida lebih meningkatkan kinerjanya, dan minta didoakan supaya amanah yang diemban Pak Zainudi di Matsagar seperti pada saat mengemban amanah di Matsanida.

Pak Zainudin mengatakan bahwa jika pada saat menjabat sebagai kepala Matsanida keluar rumah untuk ke kantor paling akhir bila dibandingkan dengan istri dan anaknya, maka sekarang kebalikannya. Begitu juga pada saat pulang dulu paling awal dan sekarang paling akhir. Namun demikian, Pak Zainudin tetap semangat dalam mengemban amanah di Matsagar.

Pada acara perpisahan ini, guru/karyawan memberikan kenang-kenangan kepada Pak Zainudin dan istrinya. Tak lupa, Pak Zainudin dan istri juga memberikan kenang-kenangan kepada semua guru/karyawan sebagai tanda tali kasih supaya silaturahmi tetap terjaga.

Setelah acara perpisahan selesai, kami menuju ke tempat outbond. Meskipun hujan rintik-rintik, namun hal itu tidak mengurangi semangat guru/karyawan mengikuti outbon yang dipandu oleh Hery dan Suci.

Berbagai permainan outbond sangat kami nikmati. Permainan ini membutuhkan konsentrasi penuh dan menjaga kekompakan untuk kerjasama memecahkan suatu permasalahan permainan yang diberikan oleh pemandu.

Sebut saja pada saat Hery harus memandu permainan yang harus dituruti oleh peserta outbond dengan perintah “perintah bos”. Jika saat Hery memerintahkan namun tidak ada kata “perintah bos” dan peserta melaksanakan perintah itu, maka akan kena hukuman muka peserta yang salah dilumuri dengan sabun colek berwarna biru.

Permainan lain yang juga membutuhkan konsentrasi adalah saat Hery memberikan aba-aba terbaik. Misal, jika perintahnya loncat ke kiri, maka peserta harus loncat ke kanan. Jika salah, maka mukanya akan dilumuri dengan sabun colek.

Ada dua tim, tim pertama bernama “Si Unyil”, dan tim kedua bernama “Gatutkaca”. Tim “Si Unyil” diketuai oleh Pak Untung, dan tim “Gatutkaca” diketuai oleh Pak Supri. Masing-masing tim memiliki yel-yel yang harus diucapkan saat akan bertanding.

Permainan yang membutuhkan kekompakan adalah saat peserta harus memasukkan air dari ember ke dua botol. Air hanya dibawa dengan tali yang diikat pada ember. Tiap anggota tim harus memegang tali mulai dari mengambil air dari kran sampai memasukkan ke botol. Saat memasukkan ke botol, tiap peserta tidak harus memegang tali dengan lurus/kencang dan tali hanya dipegang pada ujungnya. Kaki peserta permainan ini juga harus lurus.

Permainan yang menguji kekompakan tim yang lain adalah mengambil belut satu per satu untuk dipindahkan ke botol. Karena sifat belut yang licin, maka banyak belut yang saat dipindahkan jatuh dan susah diambil. Pemandangan seperti ini membuat gelak tawa diantara peserta maupun pemandu.

Permainan berikutnya adalah kedua tim harus kompak mengeluarkan bola dari pipa yang bocor dan harus ditutup kerjasama semua anggota tim.

Permainan yang membutuhkan kekompakan yang lain adalah polo air putri dan putra dari masing-masing tim “Si Unyil” dan “Gatotkaca”.

Sayangnya ada dua permainan yang tidak bisa kami lakukan karena kami datangnya terlambat, sehingga sarapan dan acara perpisahan juga molor. Kedua permainan tersebut adalah tarik tambang lumpur dan flying fox. Flying fox tidak bisa dilakukan karena cuaca yang tidak mendukung karena hujan sangat lebat. Pemandu tidak mau ambil risiko jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Akhirnya setelah permainan polo air selesai, kami mandi dan sholat jamak khosor dhuhur dan asar kemudian makan siang. Sebelum pulang kami mampir untuk belanja di Amanah.

Sebelum bus dilanjutkan berjalan, kami mampir ke pasar Karangpandan. Di sana bagi yang ingin belanja sayur, buah, dan ketela rambat harganya lebih murah, karena di daerah ini memang penhasil sayuran dan ketela rambat ungu dan madu.

AM

Outbond Perpisahan & Tasyakuran Akreditasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke Atas